IHSN Survey Catalog
  • Home
  • Microdata Catalog
  • Citations
  • Login
    Login
    Home / Central Data Catalog / IDN_2011_PODES_V01-ID_M / variable [F11]
central

Pendataan Potensi Desa / Kelurahan 2011

Indonesia, 2011
Reference ID
IDN_2011_PODES_v01-ID_M
Producer(s)
Badan Pusat Statistik (BPS)
Metadata
DDI/XML JSON
Created on
Feb 19, 2014
Last modified
Mar 29, 2019
Page views
103490
Downloads
23416
  • Study Description
  • Data Dictionary
  • Downloads
  • Get Microdata
  • Related Publications
  • Data files
  • podes_desa_2011_d1
  • podes_desa_2011_d2
  • podes_desa_2011_d3
  • podes_jorong_2011_d1
  • podes_jorong_2011_d2
  • podes_nagari_2011_d1
  • podes_nagari_2011_d2

Perubahan lahan pertanian sawah menjadi lahan pertanian nonsawah (r903ak4_fi)

Data file: podes_jorong_2011_d1

Overview

Valid: 3631
Invalid: 0
Minimum: 1
Maximum: 2
Type: Discrete
Decimal: 0
Start: 327
End: 327
Width: 1
Format:

Questions and instructions

Literal question
Perubahan penggunaan (konversi) lahan selama setahun terakhir: lahan pertanian sawah berubah menjadi lahan pertanian non sawah.
Categories
Value Category
1 Ya
2 Tidak
Warning: these figures indicate the number of cases found in the data file. They cannot be interpreted as summary statistics of the population of interest.

Description

Definition
Lahan pertanian sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang atau saluran irigasi, yang biasanya ditanami padi sawah, palawija, atau tanaman budidaya lainnya.
Lahan pertanian sawah terdiri dari:
1. Lahan sawah irigasi
a. Lahan sawah irigasi teknis adalah lahan sawah yang mempunyai jaringan irigasi dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian air dalam lahan sawah tersebut dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Biasanya sawah irigasi teknis mempunyai jaringan irigasi yang memiliki saluran primer dan sekunder bangunannya dikuasai dan dipelihara oleh PU (Pekerjaan Umum).
Ciri-ciri irigasi teknis : air dapat diatur dan diukur sampai dengan saluran tersier serta bangunannya permanen.

b. Lahan sawah irigasi setengah teknis sama dengan irigasi teknis. Namun dalam hal ini PU hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air. Sedangkan pada jaringan selanjutnya tidak diukut dan tidak dikuasai oleh PU.
Ciri-ciri irigasi setengah teknis: air dapat diatur seluruh sistem, tetapi yang dapat diukur hanya sebagian (primer/sekunder). Bangunan sebagian belum permanen (sekunder/tersier), primer sudah permanen.

c. Lahan sawah irigasi sederhana adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi sederhana yang sebagian besar jaringannya (bendungan) dibangun oleh PU.
Ciri-ciri irigasi sederhana : air dapat diatur, bangunan-­bangunannya belum/tidak permanen (mulai dari primer sampai tersier).

d. Lahan sawah irigasi Desa/non PU adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari sistem pengairan yang dikelola sendiri oleh masyarakat atau irigasi desa.

2. Lahan sawah nonirigasi terdiri dari :
a. Lahan sawah tadah hujan adalah lahan sawah yang bergantung pada air hujan.

b. Lahan sawah pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.

c. Lahan sawah lebak adalah lahan sawah yang pengairannya berasal dari reklamasi rawa lebak (bukan pasang surut).

d. Polder dan sawah lainnya adalah lahan sawah yang terdapat di delta sungai yang pengairannya dipengaruhi oleh air sungai tersebut. Sedangkan sawah lainnya adalah rembesan-rembesan rawa yang biasanya ditanami padi.

e. Lahan sawah yang sementara tidak diusahakan adalah lahan yang biasanya diusahakan tetapi untuk sementara tidak diusahakan lebih dari 1 tahun dan kurang dari 2 tahun.
Back to Catalog
IHSN Survey Catalog

© IHSN Survey Catalog, All Rights Reserved.