Interviewer instructions
1. Apabila Responden tidak mengetahui usia mereka, lakukan perkiraan dengan menggunakan referensi kejadian dalam hidup mereka atau di masyarakat (desa, kota, kabupten, daerah) atau dunia seperti misalnya kemerdekaan Indonesia, banjir di wilayah tersebut atau kejadian terkenal lainnya.
Strategi lainnya untuk melakukan perkiraan usia responden atau anggota rumah tangga lainnya:
a. Tanyakan kapan anggota rumah tangga menikah lalu jumlahkan umur anak tertua ke usia orangtua pada saat menikah. (tetapi, apabila anak tertua lahir beberapa tahun sebelum/setelah pernikahan, metode ini bisa menghasilkan kesalahan yang besar, jadi Pewawancara harus menyelidiki berapa lama setelah menikah mereka punya anak).
b. Bandingkan umur anak di rumah tangga tersebut dengan anak tetangga, teman sebaya atau teman bermainnya,
c. Tentukan tanggal kejadian khusus di suatu lokasi dimana wawancara mengambil tempat dan tanyakan berapa umur anggota rumah tangga tersebut saat kejadian itu.
2. Usia harus dicatat dalam tahun utuh yang telah dilalui oleh anggota rumah tangga tersebut sejak kelahirannya. Untuk anak yang belum melalui 12 bulan (365 hari) Anda catat 0 tahun. Dari tanggal 29 Mei 2006 hingga 28 Mei 2007 Anda akan menulis umur 1, dsb. Apabila seseorang akan berusia 25 tahun dalam waktu 2 minggu setelah wawancara, usia yang tercatat adalah 24 tahun. Umur sembilan tahun dan kurang ditulis dengan angka 0 di depannya; bayi berusia kurang dari satu tahun akan dicatat sebagai '00'.
3. Jangan pernah mengisi umur di atas 95 tahun. Semua yang berumur di atas 95 tahun akan diindikasikan sebagai berusia 95 tahun. Misalnya apabila Heri berusia 101 tahun, usia yang dicatat adalah 95 tahun. Demikian juga apabila usianya 96 tahun, usia yang dicatat adalah 95 tahun.
4. Jika umur tidak tercatat, isi 99.
Question post text
Jika umur < 6 tahun, maka lanjutkan ke baris berikutnya.